Profil Desa Kedunglengkong

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedunglengkong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedunglengkong

Tentang Kami

Profil Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali. Mengulas potensi desa sebagai lumbung pangan utama, dengan kekuatan pada sektor pertanian padi sawah, peternakan terpadu, dan peran vital sumber daya air yang menopang kehidupan agraris masyarakatnya.

  • Lumbung Pangan Kecamatan

    Dikenal sebagai salah satu desa penghasil beras terbesar di Kecamatan Simo berkat hamparan sawah irigasi yang subur dan produktif.

  • Sistem Pertanian Terpadu

    Mengintegrasikan kegiatan pertanian tanaman pangan dengan peternakan sapi, yang saling mendukung dalam satu siklus ekonomi.

  • Peran Vital Sumber Daya Air

    Kehidupan dan produktivitas desa sangat bergantung pada kelimpahan air dari sungai dan jaringan irigasi yang terkelola dengan baik.

XM Broker

Di tengah lanskap Kecamatan Simo yang dinamis, Desa Kedunglengkong memantapkan posisinya sebagai jantung agraris dan lumbung pangan utama. Nama desa ini sendiri seakan mencerminkan karakternya, di mana hamparan sawah hijau yang subur membentang luas, dialiri oleh jaringan irigasi yang menjadi urat nadi kehidupan. Jauh dari geliat industri, denyut kehidupan di Kedunglengkong berjalan selaras dengan ritme tanam dan panen, menjadikannya pilar penting dalam menjaga ketahanan pangan bagi wilayah sekitarnya.

Geografi dan Toponimi: Cerminan Lanskap Penuh Air

Secara geografis, Desa Kedunglengkong terletak di area dengan topografi yang relatif datar, sebuah kondisi ideal untuk pengembangan pertanian sawah skala luas. Nama "Kedunglengkong" diyakini berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu Kedung (bagian sungai yang dalam dan tenang) dan Lengkong (tikungan atau kelokan). Penamaan ini sangat mungkin merujuk pada karakteristik geografis wilayah ini di masa lalu yang dilewati oleh aliran sungai—kemungkinan besar Sungai Cemoro—yang memiliki kelokan dengan bagian yang dalam.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali, luas wilayah Desa Kedunglengkong tercatat 3,18 kilometer persegi. Sebagian besar dari luas tersebut merupakan lahan sawah beririgasi teknis, yang menunjukkan betapa vitalnya sektor pertanian bagi desa ini. Batas-batas wilayah Desa Kedunglengkong meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Pelem

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Nogosari

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Gunung

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Walen dan Desa Pentur

Letaknya yang strategis, diapit oleh desa-desa lain di Kecamatan Simo, menjadikan hasil pertanian dari Kedunglengkong mudah didistribusikan ke pusat ekonomi terdekat, terutama Pasar Simo.

Demografi dan Kultur Masyarakat Agraris

Jumlah penduduk Desa Kedunglengkong yaitu sebanyak 3.513 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.105 jiwa per kilometer persegi. Struktur kependudukan ini didominasi oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Profesi sebagai petani, buruh tani dan peternak merupakan mata pencaharian utama bagi mayoritas kepala keluarga.Kultur masyarakat agraris sangat kental terasa dalam kehidupan sehari-hari. Etos kerja yang tinggi, terutama saat musim tanam dan panen tiba, menjadi pemandangan umum. Semangat gotong royong dan sambatan (saling membantu tanpa upah) masih lestari, khususnya dalam kegiatan pertanian atau saat warga memiliki hajatan. Keterikatan pada alam dan siklus musim membentuk karakter masyarakat yang sabar, ulet, dan penuh rasa syukur, yang sering kali diekspresikan melalui tradisi-tradisi lokal seperti sedekah bumi atau wiwitan sebagai tanda syukur menjelang panen.

Potensi Ekonomi: Pertanian Padi sebagai Tulang Punggung

Perekonomian Desa Kedunglengkong secara mutlak ditopang oleh sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas andalan. Hamparan sawah yang teririgasi dengan baik memungkinkan petani untuk melakukan dua hingga tiga kali masa tanam dalam setahun, menghasilkan produktivitas gabah yang signifikan. Beras yang dihasilkan dari Kedunglengkong dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi salah satu pemasok utama untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kecamatan Simo dan sekitarnya.Selain padi, para petani juga biasa menanam tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau pada musim kemarau atau sebagai tanaman rotasi untuk menjaga kesuburan tanah. Kelompok-kelompok tani di desa ini aktif berperan sebagai wadah bagi para petani untuk bertukar informasi, mendapatkan penyuluhan dari dinas terkait, serta mengelola bantuan sarana produksi pertanian seperti pupuk dan benih.

Sektor Peternakan sebagai Penopang dan Nilai Tambah

Selain pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga memegang peranan penting dalam struktur ekonomi Desa Kedunglengkong. Hampir setiap keluarga petani memiliki ternak, terutama sapi potong, yang dipelihara sebagai "tabungan" atau investasi. Peternakan ini berjalan secara terintegrasi dengan pertanian. Rumput dan jerami dari sisa panen dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang untuk menyuburkan kembali lahan sawah.Sistem pertanian terpadu ini menciptakan sebuah siklus ekonomi yang efisien dan ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi para petani. Saat harga kebutuhan meningkat atau menjelang hari raya, penjualan ternak menjadi penopang finansial yang sangat diandalkan oleh masyarakat.

Infrastruktur Pedesaan dan Penunjang Pertanian

Pembangunan infrastruktur di Desa Kedunglengkong difokuskan untuk mendukung aktivitas pertanian dan kelancaran kehidupan warga. Jaringan irigasi menjadi infrastruktur paling vital yang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah desa dan komunitas petani. Perawatan dan pembersihan saluran air dilakukan secara rutin untuk memastikan pasokan air ke sawah tetap lancar sepanjang tahun.Jalan Usaha Tani (JUT) juga terus dibangun dan diperbaiki untuk mempermudah akses traktor ke sawah dan pengangkutan hasil panen. Sementara itu, jalan-jalan utama desa sudah dalam kondisi baik, memperlancar konektivitas antar dusun dan menuju pusat kecamatan. Fasilitas dasar lainnya seperti sekolah dasar, pos kesehatan desa (poskesdes), dan sarana ibadah juga telah tersedia dengan baik untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat.

Penutup

Desa Kedunglengkong merupakan representasi ideal dari sebuah desa agraris yang tangguh dan produktif. Dengan berkah tanah yang subur, sumber daya air yang melimpah, dan sumber daya manusia yang ulet, desa ini berhasil memantapkan perannya sebagai lumbung pangan yang esensial. Ke depan, tantangan seperti perubahan iklim dan regenerasi petani menjadi isu penting yang harus dihadapi. Namun dengan fondasi sosial dan ekonomi yang kuat, Desa Kedunglengkong memiliki modal yang besar untuk terus beradaptasi dan berkembang, memastikan sawahnya akan tetap menghijau dan memberikan kehidupan bagi generasi-generasi selanjutnya.